CaraMengidentifikasi Peluang Usaha. 1. Melakukan Analisis SWOT. 2. Mengantisipasi ancaman dengan inovasi. 3. Menentukan Target Pasar yang akan Dijadikan Sasaran. 4. Melakukan perhitungan anggaran. Marikita bahas beberapa cara dan tahapan terbaik untuk memahami konsumen dibawah ini. 1. Buatlah Persona Pembeli. 2. Pahami Alasan Konsumen Berbelanja. 3. Identifikasi Metode Belanja yang Disukai. 4. Cari Tahu Apa yang Mereka Pikirkan tentang Bisnis Anda. Karenakebutuhan dan keinginan konsumen selalu berubah-ubah seiring dengan kebutuhannya masing-masing. Riset Produk Terlaris di Marketplace. Cara untuk mencari produk paling laku di internet dapat dilakukan dengan cara mengecek di marketplace. Caranya adalah dengan langsung search langsung pada bagian "Produk Paling Laris" atau "Hot Tujuannyauntuk mengetahui apa keinginan terbesar mereka terhadap produk, maupun layanan Anda. Hal ini tergolong sangat penting. Karena menjadi syarat mutlak untuk berinteraksi dalam kegiatan bisnis. Berikut langkah-langkahnya: 1. Mendengarkan Dengan Bersungguh-Sungguh. Dengarkanlah secara cermat apa yang dibutuhkan oleh pelanggan Anda. Ginee30-12-2021. Target penjualan adalah salah satu faktor penting dalam bisnis. Tanpa target penjualan, bisnis akan kehilangan arah. Sebab, bisnis tidak bisa mengukur pencapaiannya selama ini tanpa adanya laporan dan target. Maka dari itu, Anda perlu mengetahui cara membuat target penjualan yang baik agar bisa tercapai. HelloGan, Dalam membuat bisnis online mengetahui keinginan dari konsumen adalah sangat penting, karena dengan mengetahui keinginan konsumen kita lebih mudah untuk jualannya. Nah hari ini saya akan berbagi ilmu tentang bagaimana cara mengetahui kebutuhan dari konsumen, mari kita simak bareng bareng video ini. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat buat anda semua 🙏🏻 Jika ingin serius sukses l Berikutini adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen. 1. Faktor Budaya (Cultural Factors) Faktor budaya memiliki dampak yang sangat luas dan terdalam pada perilaku konsumen. Faktor Budaya yang mempengaruhi Perilaku Konsumen ini terutama mencakup faktor budaya, faktor sub-budaya dan kelas sosial konsumen. 1.a. IbuSusi, seorang pengusaha di Tanjung Priok, Jakarta, yang menekuni produksi sabun cair berbagai jenis menanyakan kepada saya tentang strategi yang harus dilakukan agar produk - produkya laku di pasar. Pasalnya, usaha yang digelutinya selama ini tidak mengalami kemajuan yang berarti setelah beberapa tahun ditekuni.

Saat ini beliau sedang menyiapkan produk baru dalam kemasan yang Adanyaakses secara online memudahkan konsumen untuk melihat dan memilih kiranya produk mana yang sesuai dengan kebutuhan setelah keinginannya terpenuhi. Perusahaan juga dapat menyediakan layanan untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen dengan cara menguji coba secara langsung produk tertentu. Contoh produk Laptop, di mana konsumen CaraMembangun Kepercayaan Konsumen. 1. Menjadi pendengar yang baik. Saat bertemu dengan klien, pastikan kedua telinga Anda fokus untuk menangkap seluruh keluhan dan kebutuhan mereka. Dengarkan baik-baik dan pahamilah apa yang menjadi keinginan dan juga kecemasan klien. Terus gali sedalam mungkin hal-hal tersebut. ilyj1J. Disamping untuk mencari pendapatan uang, setiap bisnis pasti dibuat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Namun terkadang, untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut bukanlah perkara mudah, karena masing-masing pelanggan memiliki standar yang berbeda-beda. Untuk bisa memenuhinya secara optimal, maka pemilik bisnis harus tahu bagaimana caranya memahami kebutuhan dari para pelanggan mereka. Kebutuhan pelanggan sendiri memiliki arti keinginan dari seseorang atau kelompok terhadap terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual. Bagaimana cara agar Anda bisa memahami keinginan tersebut? Tips-tips berikut ini akan membantu Anda 1. Melakukan Riset Lapangan Guna mengetahui apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, Anda perlu mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui survey atau mengirimkan email langsung pada pelanggan. Berikan pertanyaan tentang harapan mereka akan perusahaan Anda dan bagaimana Anda bisa memenuhi keinginan mereka. Dari data yang Anda kumpulkan tersebut, Anda dapat menganalisisnya untuk dijadikan bahan evaluasi terhadap produk yang ditawarkan. Untuk bisa melibatkan pelanggan dalam survey memang terkadang tidak mudah. Untuk menyiasatinya, Anda bisa memberikan sistem reward pada mereka yang bersedia. Walaupun harus mengeluarkan dana tambahan, tapi sepadan dengan hasil yang akan didapatkan terhadap angka penjualan. Untuk reward ini bisa berupa pemberian voucher, potongan harga, buy 1 get 1, atau lainnya. 2. Membangun Hubungan Baik dengan Pelanggan Disamping mengumpulkan data, Anda juga harus bisa membangun kedekatan dengan para pelanggan Anda. Mulailah dengan mendengarkan keluhan dan berusaha untuk rutin menyapa mereka melalui pesan singkat ataupun secara langsung. Dari hubungan yang terjalin dengan baik ini, Anda akan bisa mengetahui apa yang dibutuhkan mereka terhadap produk Anda. Keuntungan lainnya yang akan Anda dapatkan dari kedekatan tersebut adalah mereka lebih mempercayai Anda sehingga akan terciptalah loyalitas. 3. Membentuk Buyer Persona Melalui data-data yang sudah Anda kumpulkan tadi, Anda juga bisa membentuk buyer persona. Singkatnya, buyer persona adalah bentuk dari pembeli ideal terhadap produk yang Anda tawarkan. Untuk bisa membentuknya, ada tiga pertanyaan yang harus Anda jawab, yaitu Siapa target calon pembeli Anda?Apa manfaat yang diberikan produk Anda pada mereka?Apa masalah yang dimiliki oleh calon pembeli tersebut? Meskipun tidak bisa mengetahui kebutuhan pelanggan baru, tapi cara ini bisa Anda gunakan untuk memvalidasi perkiraan masalah konsumen yang kerap terjadi. Selain itu, Anda juga akan lebih mudah melihat adanya perubahan pola pembelian yang terjadi di perusahaan. 4. Mengamati Pelanggan di Media Sosial Media sosial kini tidak hanya sebagai wadah untuk mencari hiburan dan berkomunikasi dengan orang lain, tapi juga mencari kebutuhan. Banyak tren yang dibicarakan di sana, sehingga Anda dapat memanfaatkannya untuk mengamati apa saja kebutuhan pelanggan saat ini. Anda juga sebaiknya ikut aktif di media sosial dengan memberikan pertanyaan pada audiens. Kelak, mereka akan menjawabnya dengan sukarela karena mereka juga ingin mendapatkan kepuasan saat melakukan pembelian. 5. Berdiskusi dengan Tim Sales Tim sales yang lebih sering berinteraksi dengan konsumen biasanya akan memiliki wawasan lebih banyak tentang kebutuhan pelanggan. Tim ini juga menjadi pihak pertama yang harus menghadapi persoalan pelanggan. Jadi, Anda bisa mengajak mereka untuk berdiskusi membicarakan apa saja yang dibutuhkan oleh para pelanggan Anda. Buatlah sesi diskusi rutin bersama tim sales untuk mengobservasi lapangan, karena masalah yang dimiliki konsumen cenderung berkembang secara perlahan. Jika terlalu lama disimpan, dikhawatirkan dapat menyebabkan pelanggan menunggu terlalu lama dan beralih pada kompetitor. 6. Mengikuti Gathering atau Konferensi Anda sebaiknya terus menambah wawasan tentang menjalankan bisnis. Oleh karena itu, rajinlah mengikuti konferensi atau gathering untuk mencari inspirasi, mendapatkan motivasi, dan jaringan yang bisa berpotensi menjadi pelanggan bisnis. Dari acara ini Anda juga berpeluang besar untuk mempelajari bisnis-bisnis lainnya sembari mengamati masalah dari bisnis apa yang bisa diselesaikan oleh produk Anda. Manfaat Mengetahui Kebutuhan Pelanggan Freepik Apabila Anda mengetahui kebutuhan para pelanggan, maka Anda akan mendapatkan sederet manfaat berikut ini Menciptakan produk yang lebih relevan dan berkualitas Dengan data-data akurat dari pelanggan yang telah terkumpul, Anda jadi dapat menghasilkan produk yang diinginkan oleh pelanggan. Produk yang diciptakan juga akan lebih berkualitas karena memang sudah disesuaikan dengan selera terbaru konsumen. Membantu menentukan strategi pemasaran Mengetahui kebutuhan pelanggan turut membantu Anda dalam menentukan strategi pemasaran apa yang sebaiknya diterapkan. Berkat adanya data yang valid, Anda pun jadi mudah menentukan strategi yang sesuai untuk target pasar yang dianggap potensial dan dapat meningkatkan penjualan. Meningkatkan branding Banyaknya kompetitor di sekitar Anda akan membuat proses branding jadi sulit untuk dilakukan. Namun jika Anda sudah mengetahui selera konsumen, maka produk yang Anda tawarkan akan mampu merebut hati mereka. Artinya, branding akan tercipta karena pelanggan semakin mengenal dan dekat dengan produk Anda. Mengoptimalkan persediaan bahan baku Ketika Anda bisa menawarkan produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan, maka persediaan untuk menciptakan produk akan terpakai secara optimal. Anda dapat dengan mudah mengukur banyaknya persediaan dan menyesuaikannya dengan jumlah kebutuhan konsumen. Anda pun akan lebih bisa menghemat anggaran. Sebagai motivasi dalam menjalankan bisnis Ketika Anda telah mengetahui kebutuhan pelanggan, Anda akan termotivasi untuk segera menciptakan atau memperbaiki kualitas produk yang sesuai dengan pelanggan. Motivasi juga bisa muncul dalam wujud menghadapi persaingan bisnis atau menjaga pelanggan supaya selalu memilih produk Anda. Memahami kebutuhan pelanggan membantu Anda untuk bisa menjalankan bisnis dengan lebih baik. Apabila pelanggan mendapatkan produk yang mereka butuhkan dari Anda, maka perusahaan Anda akan semakin dicari dan akhirnya berkembang secara perlahan. Jadi, pastikan untuk bisa memahami apa yang pelanggan butuhkan dari produk Anda. Untuk bisa menjalin hubungan dengan pelanggan, Anda akan membutuhkan sistem komunikasi yang dapat menjangkau mereka dengan mudah. Qiscus memiliki produk berupa platform chat yang akan memudahkan Anda untuk memiliki percakapan dengan para pelanggan Anda. Jika tertarik untuk mengetahuinya, Anda bisa langsung menghubungi kami di sini. Memahami kebutuhan pelanggan merupakan sebuah komponen penting dari setiap strategi pemasaran. Setiap produk atau layanan ideal untuk pelanggan. Fungsinya tidak akan terwujud kecuali jika kebutuhan atau masalah konsumen dapat Anda tangani. Hal tersebut dapat Anda sebut dengan pain point. Baca Juga 7 Contoh Sistem ERP Terbaik untuk Perusahaan Anda Daftar Isi Pengertian Kebutuhan Pelanggan Jenis-Jenis Kebutuhan Pelanggan Berdasarkan Hirarki Kebutuhan Maslow Kebutuhan dasar basic requirement Memenuhi harapan meeting expectation Melampaui harapan exceeding expectation Apa Saja Yang Menjadi Mayoritas Kebutuhan Pelanggan? Persiapan Kemudahan dalam melakukan pembelian Loyalitas Aksesibilitas Cara Mengidentifikasi Kebutuhan Pelanggan Menganalisis data yang dimiliki Menginterpretasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan Mengorganisasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki yang terdiri dari kebutuhan primer dan sekunder Menentukan derajat kepentingan relatif setiap kebutuhan Kesimpulan Umumnya, pain point dapat Anda identifikasi dengan kata kunci yang dicari konsumen di halaman mesin pencari di internet. Namun, Anda tidak boleh langsung mengambil kesimpulan berdasarkan kata kunci yang sering Anda cari. Konsumen dapat mencari karena hanya rasa penasaran mereka saja, berdasarkan produk atau jasa yang mereka minati, dan sebagainya. Simak artikel lebih lanjut untuk mengetahui pengertian, jenis-jenis, hingga bagaimana cara mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Pengertian Kebutuhan Pelanggan Kebutuhan pelanggan merupakan faktor yang mendorong mereka untuk mengambil keputusan untuk membeli suatu produk. Menurut definisi, kebutuhan pelanggan adalah keinginan akan produk, baik barang maupun jasa yang dapat berasal dari berbagai lini konsumen, baik individu maupun kelompok. Dengan memahami kebutuhan pelanggan, Anda dapat menyediakan produk atau layanan yang membantu mereka dan dengan mudah menghasilkan penjualan. Mengetahui kebutuhan konsumen juga dapat membantu Anda membuat rencana pemasaran. Baca juga Optimalkan Kepuasan Pelanggan pada Bisnis Anda dengan Strategi Berikut! Jenis-Jenis Kebutuhan Pelanggan Berdasarkan Hirarki Kebutuhan Maslow Kebutuhan dasar basic requirement Dalam hierarki kebutuhan Maslow, tingkat ini diwakili oleh dua kebutuhan Fisiologis dan Keamanan. Pelanggan pada level ini membutuhkan baik produk inti maupun layanan yang sifatnya masih fundamental, seperti ketepatan pengiriman, kemudahan akses komunikasi, dan fleksibilitas dalam jam operasional atau layanan. Memenuhi harapan meeting expectation Dalam hierarki kebutuhan Maslow, tingkat ini juga diwakili oleh dua kebutuhan rasa memiliki dan harga diri. Pelanggan pada level ini membutuhkan saluran komunikasi dua arah yang sifatnya selalu harmonis. Saat melayani pelanggan, bisnis harus selalu mendengarkan dan berkomunikasi dengan mereka untuk memahami harapan spesifik mereka dan memberikan solusi untuk masalah yang muncul dari harapan tersebut. Pada titik ini, reputasi dan keahlian perusahaan sebagai pemasok mulai diakui, dan pemasok tidak lagi dianggap semata-mata sebagai pemecah masalah profesional, melainkan sebagai penasihat atau konselor bagi organisasi pelanggan. Melampaui harapan exceeding expectation Dalam hierarki kebutuhan Maslow, tingkat ini juga mewakili satu kebutuhan Aktualisasi Diri. Pelanggan pada tingkat ini membutuhkan hubungan pemasok-pelanggan yang bertahan lama. Ini adalah tingkat yang paling sulit untuk dicapai karena pelanggan mungkin tidak tahu apa yang mereka butuhkan atau inginkan saat ini, atau bahkan di masa depan, pada saat pembelian. Berdasarkan kelengkapan dan ketelitian data, serta pemahaman yang mendalam tentang data, sebenarnya sangat mudah untuk menentukan apakah perusahaan Anda telah mencapai kesuksesan dalam mencapai tingkat akhir ini. Lengkapi Form Berikut Ini dan Dapatkan Demo Software HashMicro GRATIS! Apa Saja Yang Menjadi Mayoritas Kebutuhan Pelanggan? Persiapan Pelanggan, khususnya di B2B, tidak dapat melakukan pembelian secara mendadak, contohnya seperti yang Anda lakukan ketika Anda pergi ke suatu tempat makan dan ingin memesan menu dari restoran favorit Anda. Semua pelanggan membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan pelanggan skala bisnis. Beri mereka waktu sebelum melakukan pembelian atau melakukan pembelian berulang untuk mencapai hal ini. Kemudahan dalam melakukan pembelian Setiap pelanggan pastinya memiliki berbagai kebutuhan kebutuhan yang tentunya berbeda-beda. Mereka ingin mengurangi jumlah kerumitan dalam bisnis mereka. Mereka ingin Anda membuat proses penjualan sesederhana mungkin. Hanya saja Anda tidak boleh terlalu memperumit produk. Ini berarti penurunan kualitas. Loyalitas Klien pada beberapa sektor B2B terkadang bersedia mempertaruhkan perusahaan dan karir mereka untuk bekerja dengan Anda. Pelanggan ingin setia kepada perusahaan Anda sama seperti Anda ingin setia kepada mereka. Alih-alih mewakili kepentingan keuntungan perusahaan Anda, Anda mewakili kepentingan pelanggan dan klien Anda. Aksesibilitas Pelanggan selalu ingin tahu bagaimana perlakuan Anda kepada mereka. Apakah Anda memprioritaskan Anda seperti saat melakukan pendekatan atau justru ibarat pepatah “habis manis sepah dibuang”. Tuntutan mereka mungkin lebih kecil, mereka hanya ingin tetap terhubung dengan Anda apapun situasinya. Ketika pelanggan mengalami permasalahan, mereka dapat dengan mudah menghubungi Anda. Selain itu, Anda harus bisa segera menyelesaikan masalah pelanggan tersebut untuk semakin percaya dengan Anda. Cara Mengidentifikasi Kebutuhan Pelanggan Menganalisis data yang dimiliki Sesuai dengan filosofi dasar “menciptakan saluran informasi berkualitas dari pelanggan,” proses pengumpulan data akan mencakup kontak dengan pelanggan serta mengumpulkan pengalaman dari lingkungan para pengguna produk. Adapun tiga metode yang dapat Anda gunakan adalah wawancara, kelompok fokus, dan observasi produk selama penggunaan adalah tiga metode yang paling umum. Menginterpretasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan Kebutuhan pelanggan dinyatakan sebagai pernyataan tertulis dan merupakan hasil interpretasi kebutuhan yang diperoleh dari pelanggan dalam bentuk data mentah. Pernerjemahan hasil pengamatan dapat berupa angka berapapun untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Mengorganisasikan kebutuhan menjadi beberapa hierarki yang terdiri dari kebutuhan primer dan sekunder Tujuan dari poin ketiga ini adalah untuk mengatur beberapa kebutuhan ke dalam beberapa hierarki. Daftar kebutuhan ini terdiri dari beberapa kebutuhan primer, yang masing-masing terdiri dari beberapa kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder adalah yang paling umum sifatnya dalam hal produk yang sangat kompleks. Menentukan derajat kepentingan relatif setiap kebutuhan Poin terakhir ini memiliki tujuan untuk menentukan kepentingan relatif dari kebutuhan yang diidentifikasi dalam poin satu sampai tiga diatas. Bobot kepentingan dalam bentuk nilai untuk setiap kebutuhan adalah hasil dari langkah 4. Ada dua pendekatan dasar untuk menetapkan kepentingan untuk setiap kebutuhan berdasarkan konsensus anggota tim berdasarkan pengalaman mereka sebelumnya dengan pelanggan, dan berdasarkan kepentingan nilai yang pelanggan peroleh dari survei tindak lanjut. Baca juga Pengertian Logistik beserta Tantangan dan Solusinya Kesimpulan Analisis kebutuhan pelanggan sangat penting untuk keberhasilan bisnis Anda. Dengan menggunakan data analitik ini, Anda dapat mengembangkan beberapa strategi bisnis yang tepat sasaran, sehingga memungkinkan perusahaan Anda menjadi lebih terukur dan efektif. Anda harus banyak berinteraksi dengan pelanggan Anda agar analisis kebutuhan konsumen Anda akurat. Mulailah dengan mengenali perilaku pelanggan, mengembangkan keterampilan komunikasi yang baik, dan mendengarkan keluhan. Buat beberapa saluran atau media untuk mendekatkan Anda dengan pelanggan. Bahkan Anda juga dapat memulai dengan membuat akun media sosial atau channel YouTube karena media ini akan memudahkan Anda untuk menangkap semua kebutuhan dan keinginan pelanggan Anda. Ada baiknya bagi pengusaha untuk memperhatikan tren dan kebutuhan yang sedang pelanggan mereka bahas. Indikator kepuasan pelanggan adalah komponen penting dari kehidupan dan perkembangan bisnis. Sebagai pemilik bisnis, proses pembukuan sering kali perusahaan abaikan, meskipun faktanya itu adalah salah satu cara untuk memantau kesehatan keuangan perusahaan secara keseluruhan dan menentukan keuntungan atau kerugian. Anda salah jika Anda percaya bahwa melakukan pembukuan secara merupakan hal yang sulit dan memakan waktu. Saat Anda menggunakan Sistem Akuntansi dari HashMicro sebagai software akuntansi bisnis Anda, Anda dapat melakukan pembukuan kapan pun dan di mana pun Anda mau. Coba demo gratisnya sekarang! Klik disini. Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda? Hendra Gunawan penulis konten yang memiliki passion untuk bisnis dan teknologi, saya selalu berusaha untuk mengombinasikan antara pengetahuan bisnis dan teknologi dengan kemampuan menulis saya. Memahami kebutuhan konsumen merupakan bagian yang sangat penting dari strategi pemasaran. Setiap produk atau jasa idealnya bermanfaat bagi konsumen. Kegunaan tersebut tidak akan tercapai, kecuali ada kebutuhan atau persoalan konsumen yang terselesaikan. Hal tersebut kerap dikenal dengan pain point. Biasanya, pain point terlihat dari kata kunci yang dicari oleh konsumen pada laman mesin pencari di internet. Namun, kamu juga tidak bisa terburu-buru menyimpulkan hanya berdasarkan kata kunci yang kerap dicari. Konsumen melakukan pencarian bisa saja karena baru didorong rasa ingin tahu, produk atau jasa tersebut sedang booming, dan lain sebagainya. Baca Juga Utamakan Konsumen, Strategi Pemasaran yang Perlu Diterapkan Cara memahami kebutuhan konsumen Keputusan membeli umumnya terjadi ketika kesadaran tentang suatu persoalan berubah menjadi kebutuhan mendesak. Konsumen merasa pain point tersebut harus segera diselesaikan. Inilah calon pelanggan yang perlu kamu incar. Pertanyaannya, bagaimana kamu dapat mengetahui kebutuhan konsumen sejak awal? Di bawah ini, beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan persoalan yang dimiliki konsumen. Sebelum akhirnya mengubah informasi tersebut menjadi strategi pemasaran. 1. Mulailah dari yang kamu ketahui Strategi pemasaran pasti dimulai dengan informasi yang telah kamu ketahui. Tinggal menyusun informasi tersebut dalam bentuk persona pembeli. Secara sederhana, persona pembeli merupakan informasi tentang jenis pembeli ideal untuk produk atau jasa yang kamu tawarkan. Minimal kamu perlu memahami tiga hal, yaituSiapakah calon pembeli yang kamu incar industri, jabatan, lokasi, minat, dan karya?Persoalan seperti apa yang dimiliki oleh orang-orang tersebut?Bagaimana produk atau jasamu akan digunakan untuk memecahkan masalah mereka? Membuat format persona pembeli memang tidak dapat mengidentifikasi kebutuhan pelanggan baru. Namun, cara ini dapat digunakan untuk memvalidasi prediksi persoalan konsumen dari waktu ke waktu. Dengan memiliki gambaran persona pembeli, kamu juga lebih mudah untuk melihat perubahan pola pembelian dan mengidentifikasi pain point baru yang muncul. 2. Bertanyalah kepada konsumen! Memang tidak mudah untuk membuat konsumen menceritakan kebutuhannya melalui survei. Namun, makin bisnismu menunjukkan kehadirannya untuk menolong konsumen, maka mereka makin bersedia untuk terlibat di dalam survei. Kadang mungkin kamu perlu memberikan insentif atau reward bagi konsumen yang bersedia terlibat di dalam survei. Tidak masalah. Bagian terpentingnya adalah kamu dapat mengetahui apa yang sesungguhnya mereka butuhkan. Hal yang akan memotivasi konsumen untuk bertransaksi. 3. Berdiskusi dengan tim penjualan Umumnya, tim penjualan memiliki wawasan yang lebih luas tentang kebutuhan konsumen. Dibanding bagian lain di dalam bisnis, tim penjualan merupakan garda depan. Berada di lapangan, dekat dengan konsumen. Setiap kali konsumen memiliki persoalan, tim penjualan adalah orang pertama yang akan mendengarnya. Oleh karena itu, penting sekali untuk selalu berdiskusi dengan tim penjualan. Persoalan di dalam kepala konsumen cenderung berkembang perlahan. Dan bisa meledak tiba-tiba dengan komentar menuju ke arah yang sama. Untuk menghindari hal tersebut, lebih baik diadakan pertemuan rutin dengan tim penjualan untuk membahas observasi di lapangan. 4. Mengamati media sosial Kini, hampir semua orang telah memakai media sosial. Orang menyampaikan keluhan atau mencari kebutuhan melalui media sosial. Berbagai tren juga dibicarakan di media sosial. Jadi, kamu dapat menangkap esensi kebutuhan konsumen dengan mengamati media sosial. Bahkan, kamu dapat melempar pertanyaan dan warganet cenderung menjawabnya dengan senang hati. 5. Menghadiri konferensi atau gathering Tips terakhir ini mungkin paling relevan bagi B2B industry. Menghadiri konferensi bukan hanya dapat memberikan motivasi dan inspirasi, tetapi juga jejaring yang dapat berakhir menjadi pelanggan bisnis. Menariknya, dari konferensi tersebut, kamu memiliki banyak peluang untuk mempelajari kebutuhan masing-masing bisnis. Tentu saja sambil mengamati persoalan dari bisnis mana yang dapat diselesaikan oleh produk atau jasa milikmu.