Cornelisde Houtman [1] adalah seorang penjelajah Belanda yang menemukan jalur pelayaran dari Eropa ke Indonesia dan berhasil memulai perdagangan rempah-rempah bagi Belanda. Cornelis de Houtman bersama armadanya tiba pada 27 Juni 1596 di perairan Banten,[1] lalu kembali lagi pada 14 Agustus 1597 membawa 240 kantong lada, 45 ton pala, dan 30 bal bunga pala.[2] Padatahun 1596, kapak Cornelius de Houtman berlabuh dipelabuhan Banten. Adapun rute pelayaran Belanda yakni Pantai Barat Afrika - Tanjung Pengharapan - Samudra Hindia - Pantai Barat Australia - Banten. Kapal Belanda menghindari Selat Malaka yang pada saat itu sudah dikuasai oleh Portugis. Kunci jawaban: Menantangdebur. Dan menemukan jalur jauh di timur. Menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda - Memonopoli perdagangan rempah-rempah-Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah timur Tanjung Harapan dan sebelah barat selat Magelhaens serta menguasai perdagangan untuk kepentingan sendiri & Hak kedaulatan (soevereinheit) sehingga dapat bertindak layaknya suatu negara untuk hal-hal seperti memelihara angkatan perang Rempahdi wilayah itu cornelis de houtman berambisi. School No School; Course Title AA 1; Uploaded By nirmalachassandracc. Pages 265 This preview shows page 28 - 30 out of 265 pages. View full document. See Page 1 Jelaskan secara singkat perjalanan Cornelis de Ho DF. Dewi F. 13 Oktober 2021 11:56. Pertanyaan "Jelaskan secara singkat perjalanan Cornelis de Houtman mencari daerah rempah-rempah! "317. 1. Cornelisde Houtman tiba di Banten pada tahun SD. SMP. SMA SBMPTN & UTBK. Produk Ruangguru. Beranda; Cornelis de Houtman tiba di Banten pada tahun Cornelis de Houtman tiba di Banten pada tahun Pertanyaan. Cornelis de Houtman tiba di Banten pada tahun 1596. 1569. 1577. 1755. Mau dijawab kurang dari 3 menit? Belandapertama kali mendarat di Indonesia yaitu di pelabuhan Banten dengan empat buah kapal yang dipimpin oleh Kapten Pieter Keyzer dan Cornelsi de Houtman pada 23 Juni 1596, bangsa Belanda ingin menguasai Indonesia karena bangsa indonesia kaya akan rempah rempah dan hasil panen lainnya, oleh sebab itu belanda ingin menjajah bangsa indonesia, keinginan menguasi perdagangan internasional Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Pertama kali belanda mendarat di indonesia dipimpin oleh Cornelis De Houtman di wilayah. Mempertahankan dan memperjuangkan pokok- pokok pikiran dalam Pembukaan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari adalah kewajiban setiap? 10 September 2021; Q pada tahun 1453 sultan muhammad II dari kesultanan Turki Utsmani berhasil menguasai Konstantinopel. jatuhnya Konstantinopel ketangan Turki terdampak besar bagi bangsa-bangsa di Eropa karena. answer choices. perekonomian masyarakat Eropa mengalami kemunduran. budaya Islam semakin berkembang di negara-negara Eropa. W2pH. Beberapa tokoh Bangsa Eropa berhasil mencapai Indonesia/Nusantara pada masa-masa penjelajahan samudera. Empat tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia adalah Alfonso D’Albuquerque Protugis, Ferdinand Magelhans dan Sebastian de Elcano Spanyol, Francis Drake dan Thomas Cavendish Inggris, serta Cornelis de Houtman Belanda. Keempat tokoh Bangsa Eropa tesebut sampai di Nusantara dengan cara, tempat, dan waktu yang berbeda. Namun, salah satu tujuan utama tokoh-tokoh Bangsa Eropa ke Nusantara adalah sama yaitu mencari tampat penghasil rempah-rempah. Bagaimana perjalanan dari tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia? Di mana saja tempat awal masuk Nusantara/Indonesia dari Bangsa Eropa? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan di bawah. Table of Contents 1 Alfonso D’Albuquerque [Bangsa Portugis] 2 Ferdinand Magelhans dan Sebastian de Elcano [Bangsa Spanyol] 3 Francis Drake dan Thomas Cavendish [Inggris] 4 Cornelis de Houtman [Belanda] Ringkasan Tokoh Bangsa Eropa yang Berhasil Mencapai Indonesia Baca Juga Zaman Penjelajahan Samudera 1 Alfonso D’Albuquerque [Bangsa Portugis] Protugis dikenal sebagai negara pelopor penjelajahan samudera. Pelayaean penjelajahan samudera yang dilakukan oleh Portugis dilakukan oleh Bartholomeus Diaz bersama rombongan. Namun, pelayaran yang dilakukan oleh Bartholomeus Diaz tidak berhasill mencapai Nusantara. Tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia dari Bangsa Portugis adalah Alfonso D’Albuquerque. Bartholomeus Diaz melakukan penjelajahan samudera untuk pertama kali dan hanya sampai di Tanjung Harapan. Pelayaran yang dilakukan oleh Bartholomeus Diaz membuka jalan bagi pelayaran-pelayaran berikutnya. Bangsa Portugis melanjutkan pelayaran yang dilakukan oleh Bartholomeus Diaz di bawah pimpinan Vasco da Gama. Pelayaran Bangsa Portugis kali ini berhasil mencapai Kalikut, India. Awalnya, Portugis menetap lama di kawasan ini karena terdapat banyak rempah-rempah yang menjadi salah satu tujuan dilakukannya pelayaran. Selanjutnya, Bangsa Portugis kemudian menyadari bahwa ada tempat lain penghasil rempah-rempah sehingga melanjutkan pelayaran. Pelayaran oleh Bangsa Portugis kemudian dilanjutkan ke arah Timur di bawah pimpinan Alfonoso de Albuquerque. Dari pelayaran yang dilakukan ini, Bangsa Portugis berhasil mencapai Nusantara melalui Selat Malaka Sumatera yang berikutnya dilanjutkan ke berbagai wilayah Nusantara lainnya. 2 Ferdinand Magelhans dan Sebastian de Elcano [Bangsa Spanyol] Bangsa Eropa yang juga melakukan pelayaran penjelajahan samudera adalah Spanyol. Ekspedisi pertama yang dilakukan Spanyol dilakukan oleh Christopher Colombus namun hanya sampai di Haiti, Kepulauan Karibia. Sedangkan tokoh pelayaran dari Spanyol yang berhasil mencapai Nusantara adalah Ferdinan Maghellans dan Juan Sebastian de Elcano. Awalnya, pelayaran kedua Bangsa Spanyol dilakukan oleh Ferdinan Maghellans sebagai pimpinan pelayaran dan turut serta Juan Sebastian de Elcano bersama kru lainnya. Jalur pelayaran yang ditempuh Spanyol ke arah barat melalui Samudera Atlantik seperti yang dilalui Christopher Colombus sebelumnya. Namun, romobongan tersebut berbelok ke arah barat daya ketika akan ke Kepulauan Karibia. Setelah melalui Samudera Pasifik, romobongan pelayaran Ferdinan Maghellans dan Juan Sebastian de Elcano sampai di Filipina. Rombongan ini mendapat perlawanan dari suku setempat dan Ferdinan Maghellans meninggal di sini. Perjalanan rombongan ini selanjutnya dipimpin oleh Juan Sebastian de Elcano dan berhasil mencapai Maluku, Nusantara. Dengan kata lain, tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia dari Spanyol adalah Sebastian de Elcano. Rombongan peayaran ini kemudian kembali ke Spanyol melalui Tanjung Harapan. Dengan kata lain, pelayaran yang dilakukan oleh Ferdinan Maghellans dan Juan Sebastian de Elcano telah mengelilingi dunia. Di mana rombongan ini berangkat menuju barat dan kembali dari arah timur. Baca Juga Teori Masuknya Agama Islam di Indonesia 3 Francis Drake dan Thomas Cavendish [Inggris] Awalnya, kebutuhan rempah-rempah Bangsa Inggris dipenuhi dari Lisabon/Lisboa, Portugis. Konflik antara Inggris dan Portugis mendorong Bangsa Inggris untuk melakukan penjelajahan samudera untuk menemukan kebutuhan akan rempah-rempah. Pelopor penjelajahan Samudera dari Inggris adalah Francis Drake dan Thomas Cavendish. Francis Drake dan Thomas Cavendish adalah tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia melalui Ternate Maluku menggunakan jalur Maghellans rute Barat. Kedua tokoh pelayaran tersebut tidak melakukan pelayaran bersama, namun melakukan pelayaran pada tahun yang berbeda. Francis Drake berhasil memborong rempah-rempah dari Ternate dan membawanya kembali ke Inggris melalui Selat Hindia. Pengalaman dari kedua tokoh tersebut membuat Ratu Elizabeth I berkeinginan untuk meningkatkan pelayaran internasional. Selanjutnya dikirimkanlah ekspedisi lain dan sesampainya di India mendirikan kongsi dagang dengan nama East Indian Company EIC. Inggrisberusaha meluaskan pengaruhnya ke Nusantara. Sayanganya, Inggris tidak dapat memberikan banyak pengaruh di Nusantara karena mendapat desakan dari Belanda. Sehingga Inggris menyingkir ke India/ Asia Selatan dan Asia Timur. 4 Cornelis de Houtman [Belanda] Tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia berikutnya adalah Cornelis de Houtman dari Belanda. Pelayaran yang dilakukan oleh Cornelis de Houtman bersama rombongan melalui jalur timur menyesuri pantai barat Afrika hingga ke Tanjung Harapan. Jalur pelayaran Belanda selanjutnya menuju Nusantara melalui Pelabuhan Banten. Romobongan pelayaran yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman berhasil membawa rempah-rempah yang cukup memberikan keuntungan. Langkah yang dilakukan Belanda berikutnya adalah menderikan perserikatan dagang yang namanya cukup dikenang sampai sekarang yaitu Verenigde Oost-Indische Compagnie VOC. Perserikatan dagang Belanda VOC cukup lama menguasai perdagangan di Nusantara sampai dinyatakan bubar pada 31 Desember 1799 karena beberapa faktor. Tabel ringkasan tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia beserta tempat awal masuk sesuai dengan data-data berikut. Demikianlah tadi ulasan tokoh Bangsa Eropa yang berhasil mencapai Indonesia. Terima kasih sudah mengunjungi idschooldotnet, semoga bermanfaat! Baca Juga 8 Bukti Bahwa Bentuk Bumi Bulat Selamat datang di web digital berbagi ilmu pengetahuan. Kali ini PakDosen akan membahas tentang VOC? Apakah kalian pernah mendengar istrilah dari VOC? Jangan khawatir jika kalian belum pernah mendengarnya, disini PakDosen akan membahas secara rinci tentang pengertian, sejarah, latar belakang, tujuan, hak, faktor, politik, daftar, kebijakan dan pengaruh. Simak Penjelasan berikut secara seksama, jangan sampai ketinggalan. Pengertian VOC VOC adalah kepanjangan dari Vereenidge Oostindische Compagnie yang berarti “Persekutuan Perusahaan Hindia Timur”. Kenapa diberi nama Hindia Timur, alasannya yaitu pada kala itu juga ada komplotan dagang Hindia Barat yang namanya yaitu Geoctroyeerde Westindische Compagnie. Nah, secara sederhana, VOC ini yaitu suatu kongsi dagang adal Belanda yang pada ketika itu merupakan kongsi dagang yang menguasai dan memonopoli perdagangan di Asia. Di Indonesia sendiri, alasannya yaitu kaya akan rempah-rempah di wilayah timur, maka VOC melancarkan taktik dagang dengan memonopoli segala barang dagangan rempah-rempah di wilayah Timur Indonesia. Sejarah Berdirinya VOC Pembentukan awal VOC dimulai dengan kedatangan orang Eropa melalui Jalur Laut Vasco da Gama pada tahun 1497-1498 yang berlayar dari Eropa ke India melalui Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika yang membuat tidak adanya persaingan dengan pedagang Timur Tengah. untuk mendapatkan akses ke Asia Timur, yang pada awalnya diupayakan pada jalur darat yang sangat berbahaya. Tujuan asli orang Eropa ke Asia Timur dan Tenggara termasuk ke nusantara adalah berdagang, seperti yang terjadi pada bangsa Belanda. Misi dagang tersebut diikuti oleh kebijakan penjajahan Belanda dengan kerajaan Jawa, Sumatera dan Maluku, sedangkan di Suriname dan Curacao, tujuan Belanda sejak awal adalah penjajahan settlement. Dari perdagangan menuju penjajahan bangsa Indonesia Hindia Belanda berasal. Selama abad ke 16 perdagangan rempah-rempah didominasi oleh Portugis dengan menggunakan lisbon sebagai pelabuhan utama. Sebelum revolusi Belanda, kota Antwerp memimpin distributor di Eropa Utara, namun setelah tahun 1591, orang Portugis bekerja dengan perusahaan di Jerman, Spanyol dan Italia sebagai hamburger utama dalam mendistribusikan barang dari Asia,. Tapi perdagangan Portugis tidak bisa memenuhi permintaan, terutama lada. Dari pasokan yang tidak lancar membuat harga merica meroket saat itu. dan pada saat yang sama Unifikasi Portugal dan Kerajaan Spanyol bertempur dengan Belanda pada tahun 1580 yang menimbulkan kekhawatiran Belanda. Dari tiga faktor yang mendorong Belanda memasuki perdagangan rempah-rempah internasional di mana Jan Huyghen van Linschoten dan Cornelis de Houtman menemukan jalan rahasia pelayaran Portugis dan pada waktu itu juga pelayaran pertama Cornelis de Houtman ke Banten, pelabuhan utama di Jawa 1595-1597. Pada 1596, empat ekspedisi kapal dipimpin oleh Cornelis de Houtman menuju Indonesia dan sebagai hubungan pertama Indonesia dengan Belanda. Ekspedisi tersebut sampai di Banten, namun terlibat dalam perselisihan dengan Portugis dan penduduk setempat, kemudian berlayar ke timur melalui pantai utara Jawa, yang diserang oleh pemuda setempat di sedayu mengakibatkan hilangnya 12 awak kapal, dan terlibat dalam permusuhan dengan Penduduk setempat di Madura menyebabkan seorang pemimpin setempat terbunuh. Setelah kehilangan separuh kru, tahun berikutnya memutuskan untuk kembali ke Belanda dengan rempah-rempah yang cukup untuk mendapatkan keuntungan. Pada tanggal 31 Desember 1600, Inggris mendirikan sebuah perusahaan perdagangan Asia bernama The British East India Company yang berbasis di Calcutta. Belanda mengikuti tahun 1602 dengan orang Prancis yang mendirikan French East India Company pada tahun 1604. Pada tanggal 20 Maret 1602, pedagang Belanda mengantar VOC Verenigde Oost-Indische Compagnie atau asosiasi perdagangan India timur. Pada saat itu ada persaingan yang kuat antara negara-negara Eropa seperti Portugis, Spanyol Inggris, Perancis, dan Belanda. untuk melawan kekuatan perdagangan di Asia Timur. Mengenai hal ini, VOC diberi wewenang oleh Belanda dalam menghadapi masalah oleh Jenderal Staaten di Belanda di mana wewenang untuk memiliki biaya sendiri dan membuat kesepakatan negara dan mengumumkan perang di sebuah negara. Kewenangan semacam itu membuat VOC bertindak sebagai negara. VOC kemudian mendirikan kantor pusat di Batavia Jakarta di Jawa dan juga pos-pos penjangkauan kolonial di Maluku pulau rempah-rempah termasuk kepulauan Banda dimana VOC memonopoli pala dan pala yang dipelihara dengan metode kekerasan terhadap penduduk lokal, pemerasan dan pembunuhan massal. Pos perdagangan yang lebih tenang terletak di Deshima, sebuah pulau buatan di lepas pantai Nagasaki dimana orang-orang Eropa berdagang dengan Jepang. Pada tahun 1603, VOC memperoleh izin di Banten untuk mendirikan kantor perwakilan, dan pada tahun 1610 Pieter Keduanya diangkat menjadi Gubernur Jenderal VOC pertama 1610-1614, namun dia memilih Jayakarta sebagai pemerintahan VOC. Sedangkan Frederik de Houtman sebagai Gubernur VOC di Ambon 1605-1611 dan setelah itu ia menjadi Gubernur Maluku 1621-1623. Latar Belakang Pembentukan VOC Pembentukan VOC di Indonesia oleh Belanda ini tentu saja mempunyai dasar atau impian untuk memonopoli Indonesia di bidang perdagangan. Dan ternyata, bukan saja Belanda yang mempunyai impian untuk menguasai perdagangan Indonesia, Inggris pun juga mempunyai niat yang sama. Bahkan, Inggris sanggup dikatakan melangkah lebih dulu daripada VOC dengan membentuk sebuah perserikatan dagang untuk daerah Asia di tahun 1600 yang kala itu diberi nama EIC East India Company. Keberadaan EIC ini menciptakan Belanda khawatir juga atas dominasi perdagangan di Indonesia. Sehingga, persaingan yang ada di antara para pedagang Belanda sendiri kemudian beralih menjadi persatuan dan kesepakatan untuk menciptakan sebuah komplotan guna menghadang gerak langkah dari EIC. Salah satu cara yang sanggup dilakukan oleh para pedagang Belanda untuk membendung EIC ini tidak ada cara lain kecuali dengan mempersatukan para pedagang Belanda dalam suatu wadah atau perserikatan dagang. Kemudian, salah seorang anggota dewan legislatif dari Belanda yang berjulukan Johan van Oldebanevelt mengajukan ajakan mengenai penggabungan pedagang – pedagang Belanda menjadi serikat dagang. Kemudian pada tanggal 20 Maret 1602 atas prakarsa dari Pangeran Maurits dan Olden Barneveld didirikanlah sebuah perkumpulan kongsi perdagangan yang berjulukan Verenigde Oost-Indische Compagnie – VOC Perkumpulan Dagang India Timur. Untuk menjalankan VOC ini, ada pengurus sentra yang terdiri dari 17 orang. VOC kemudian membuka kantor pertamanya di Indonesia tepatnya di Banten yang dikepalai oleh Francois Wittert pada tahun 1602. Tujuan Dibentuknya VOC Di Indonesia Dalam pembentukannya, VOC di Indonesia sendiri mempunyai beberapa tujuan yang spesifik. Sehingga bergotong-royong mereka mempunyai road map yang terang ketika dibentuk, bukan asal dan tanpa tujuan yang jelas. Karena pada masa itu, bergotong-royong ada banyak pedagang Belanda yang juga tengah menjalankan dagang dan bisnisnya di Indonesia. Lalu tujuan menyerupai apa yang mendasari pembentukan VOC di Indonesia ini, di bawah ini yaitu tujuan utama dari pembentukan VOC di Indonesia, antara lain Menghindari persaingan dagang tidak sehat diantara sesama pedang Belanda sehinggan keuntungan maksimal sanggup diperoleh. Memperkuat posisi Belanda dalam menghadapi persaingan dagang dengan bangsa Eropa lainya. Membantu dana pemerintah Belanda yang sedang berjuang menghadapi Spanyol yang masih menduduki Belanda. Dari tujuan di atas tentu sanggup kita pahami bahwa VOC cukup mempunyai taktik jangka panjang yang bukan saja untuk menguasai Indonesia. Namun lebih dari itu, pembentukan VOC juga dalam rangkan menguatkan posisi mereka di hadapan bangsa Eropa lainnya. Selain itu juga untuk memenangkan persaingan perdagangan di Eropa dengan menguatkan posisi diri Belanda. Hak Istimewa VOC Berikut ini terdapat beberapa hak istimewa VOC, yakni sebagai berikut Hak memonopoli perdagangan. Hak membentuk angkatan perang sendiri. Hak melakukan oeoerangan. Hak mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat. Hak untuk mencetak dan mengeluarkan mata uang sendiri. Hak untuk mengangkat pegawai sneidir. Hak untuk memerintah di negara jajahan. Faktor Penyebab Runtuhnya VOC Berikut ini terdapat beberapa faktor penyebab runtuhnya VOC, yakni sebagai berikut Banyak pegawai VOC yang korupsi. VOC terjerat banyak hutang. Pengeluaran VOC yang semakin besar akibat melukakan perang. Adanya persaingan yang ketat dari pedagang Eropa. Penggunaan tentara sewaan yang membebani kas VOC. Adanya perang yang terus menerus oleh VOC sehingga memakan biaya yang cukup besar terutama ketika perang melawan Diponegoro. Pembagian deviden laba dari kegiatan perdagangan kepada pemilik saham walaupun kas VOC mengalami defisit. Politik Ekonomi yang Dijalankan VOC Berikut ini terdapat beberapa politik ekonomi yang dijalankan oleh VOC, yakni sebagai berikut Verplichhte Leverantie Verplichhte Leverantie merupakan memaksa pribumi untuk menjual hasil bumi dengan harga yang telah ditetapkan oleh VOC. Peraturan ini melarang rakyat untuk menjual hasil bumi kepada pedagang lain selain VOC. Hasil bumi tersebut diantaranya lada, kapas, kayu manis, gula, beras, nila serta binatang ternak. Contingenten Contingenten merupakan kewajiban bagi rakyat untuk membayar pajak berupa hasil bumi. Ektripasi Ektripasi merupakan hak VOC untuk menebang tanaman rempah-rempah agar tidak terjadi kelebihan produksi yang dapat menyebabkan harga merosot. Pelayaran Hongi Pelayaran Hongi merupakan bertujuan untuk mengawasi pelaksanaan perdagangan yang dilakukan oleh VOC. Pelayaran ini dilakukan untuk menghindari adanya penyelundupan dan perdagangan pasar gelap yang menyalahi aturan VOC. Tindakan yang dilakukan oleh VOC untuk yang melanggar peraturan atau ketentuan yang sudah disepakati VOC adalah penyitaan barang dagangan, dijebloskan ke penjara, dijual sebagai budak di pasar budak bahkan sampai pada yang terberat yaitu dengan dihabisi. Preanger Stelsel Preanger Stelsel merupakan penyerahan wajib pajak atas hasil bumi warga Priangan pada VOC. Ini terjadi pada periode 1677 sampai 1871, bukan berupa uang namun berupa hasil bumi yang memiliki nilai setara dengan uang pajak itu sendiri. Apabila pribumi tidak memiliki lahan hasil bumi, maka mereka akan dipaksa untuk menjadi budak oleh VOC. Para budak tersebut kemudian dipaksa bekerja biasanya menanam tanaman yang sesuai keinginan dari VOC dengan sistem kerja paksa atau kerja rodi tanpa mendapatkan upah sepeserpun dari VOC. Dengan apa yang dilakukan VOC di Indonesia ini, ada dampak positif meski lebih banyak dampak negatifnya. Dampak positif dari kegiatan VOC ini adalah komoditi rempah-rempah dari Indonesia merupakan komoditi yang sangat laku di Eropa. Sedangkan dampak buruknya adalh terjadinya penindasan yang luar biasa pada pribumi dalam rangka untuk menguasai dan memonopoli komoditi rempah-rempah di Indonesia oleh VOC. Untuk VOC sendiri, jelas ini sangat menguntungkan dan bisa mendapatkan pemasukan yang sangat luar biasa besar. Dan bukan hanya untuk VOC, namun juga menambah pemasukan yang sangat besar untuk Belanda. Keuntungan yang besar ini ternyata menjadi bumerang bagi VOC sendiri. Pasa,nya sikap pejabat yang ada di dalam VOC menjadi semakin serakah dan korupsi semakin besar di sana sini. Terjadinya korupsi ini tentu membuat pemasukan dalam kas Belanda menjadi berkurang, sehingga pada akhirnya pada tanggal 31 Desember 1799 VOC dibubarkan dan digantikan oleh Belanda sendiri. Dan, hutang-hutang VOC pada periode sebelumnya pun kemudian menjadi tanggungan Belanda sehingga keadaan ini tentu membuat kas negara Belanda menjadi berkurang dan bahkan habis. Daftar Gubernur Jenderal VOC Berikut ini terdapat beberapa daftar nama gubernur jenderal VOC, yakni sebagai berikut 1610-1614, Pieter Both 1614-1615, Gerard Reynest 1616-1619, Laurens Reael 1619-1623, Jan Pieterszoon Coen 1623-1627, Pieter de Carpienter 1627-1629, Jan Pieterszoon Coen 1629-1632, Jacques Specx 1632-1636, Hendrik Brouwer 1636-1645, Antonio van Diemen 1645-1650, Cornelis van der Lijn 1650-1653, Carel Reyniersz 1653-1678, Joan Maetsuycker 1678-1681, Rijckloff van Goens 1681-1684, Cornelis Speelman 1684-1691, Johannes Camphuys 1691-1704, Willem van Outhoorn 1704-1709, Joan van Hoorn 1709-1713, Abraham van Riebereck 1713-1718, Christoffel van Swol 1718-1725, Hendrick Zwaardecroon 1725-1729, Mattheus de Haan 1729-1731, Diederik Durven 1731-1735, Dirk van Cloon 1735-1737, Abraham Patras 1737-1741, Adriaan Valckenier 1741-1743, Johannes Thedens 1743-1750, Gustaaf Willem baron van Imhoff 1750-1761, Jacob Mossel 1761-1775, Petrus Albertus van der Parra 1775-1777, Jeremias van Riemsdijk 1777-1780, Reinier de Klerk 1780-1796, Willem Arnold Alting 1798- Pieter Gerardus van Overstraten Kebijakan-Kebijakan VOC Berikut ini adalah beberapa kebijakan-kebijakan VOC yaitu Menguasai pelabuhan-pelabuhan dan mendirikan benteng untuk melaksanakan monopoli perdangan Melaksakan politik devide et impera memcah dan menguasai dalam rangka untuk menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia Untuk mempererat kedudukannya, perlu mengangkat seorang Gubernur Jenderal Melaksakan sepenuhnya Hak Oktroi yang diberikan pemerintah belanda Membangun pangkalan atau markas VOC yang semula di banten dan di Ambon, dipindah ke Jayakarta Batavia Melaksakan pelayaran Hongi HOngi tocjten Adanya hak ekstirpasi, yaitu hak untuk membinasakan tanaman rempah-rempah yang melebihi ketentuan. Pengaruhnya kebijaksanaan VOC bagi rakyat Indonesia Berikut ini adalah beberapa kebijakan VOC bagi rakyat indonesia yaitu Kekuasaan raja menjadi berkurang / bahkan didominasi secara keseluruhan oleh VOC Wilayah kerajaan terpecah belah dengan melahirkan kerajaan dan penguasa baru di bawah kendali VOC Hak Oktroi istemewa VOC, membuat masyarakat Indoneisa menjadi miskin dan menderita Rakyat Indonesia mengenal politik uang, mengenal system pertahanan benteng, etika perjanjian dan prajurit bersenjata modern senjata api, meriam . Pelayaran HOngi, dapat dikatakan sebagai suatu perampasan, perampokan, perbudakan dan pembunuhan. Hak ekstirpasi bagi rakyat merupakan ancaman matinya suatu harapan / sumber penghasilan yang bisa berlebih. Demikian Penjelasan Materi Tentang Sejarah VOC Pengertian, Sejarah, Latar Belakang, Tujuan, Hak, Faktor, Politik, Daftar, Kebijakan dan Pengaruh Semoga Materinya Bermanfaat Bagi Siswa-Siswi. Sejak dahulu kala, Indonesia yang dikenal Nusantara pada saat itu merupakan salah satu kepulauan di belahan Timur yang terkenal menghasilkan rempah-rempah terbaik. Hal itu menyebabkan orang-orang Eropa di benua barat merasa tertarik dan berusaha untuk mengunjunginya. Salah satunya adalah Cornelis de Houtman. Pelaut Belanda yang sukses menginjakkan kakinya di Tanah Air lewat Banten pada 27 Juni 1596. Berbekal informasi dari para pelaut pada akhir abad ke-16, ia berangkat dari pelabuhan Amsterdam bersama empat kapal dagang yang mengiringi. kedatangan Cornelis de Houtman di Nusantara, menjadi cikal bakal penjajah Belanda mulai bercokol di Indonesia. Tergiur karena cerita-cerita di kalangan pedagang Cornelis de Houtman tertarik menjelajah ke sisi Timur dunia setelah mendapat informasi dari kalangan pedagang Eropa tentang keberadaan Pulau “Surga” yang tersembunyi. Kawasan tersebut, diyakini memiliki kekayaan alam berupa rempah-rempah. Cornelis de Houtman pun segera mempersiapkan pelayaran setelah dirinya ditunjuk oleh Para otoritas saudagar Belanda. Dalam The Cradle of Colonialism 1963, George Masselman menyebutkan bahwa armada Cornelis de Houtman berangkat dari Amsterdam menuju Lisboa, Portugal. Tujuannya untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang keberadaan pulau misterius tersebut. Membentuk serikat dagang Belanda Setelah menghabiskan waktu selama dua tahun di Portugal, ia pun memutuskan untuk kembali pulang ke negerinya. Saat itulah, ia berjumpa dengan seorang Belanda lainnya yaitu Jan Huygen van Linschoten. Ia merupakan pedagang yang bekerja untuk kerajaan Portugis di India. Dari van Linschoten inilah, Cornelis mendapatkan informasi berharga tentang keberadaan Nusantara yang konon kaya akan rempah-rempah. Pada 1594, Cornelis de Houtman bersatu dengan seluruh pedagang Belanda dan membentuk Compagnie van verre te Amsterdam perusahaan jarak Jauh yang berpusat di Amsterdam. Perserikatan dagang baru ini dibentuk untuk menemukan kepulauan yang menghasilkan rempah-rempah. Hingga pada 2 April 1595, Cornelis de Houtman ditunjuk agar segera angkat sauh dan mulai berlayar pada 2 April 1595. Sampai di Nusantara dengan korban ratusan nyawa Diiringi oleh empat kapal, Amsterdam, Hollandia, Mauritius, dan Duyfken, Conelis de Houtman memulai penjelajahannya menuju sisi Timur dunia. Nahas, karena tipisnya stok makanan, banyak kru kapal yang tewas karena menderita penyakit sariawan. Tak jarang, konflik internal antara kapten kapal dan kru juga jadi masalah tersendiri. Pengaruh iklim tropis yang berbeda dengan cuaca di Belanda, juga membuat banyak kru dari keempat kapal tersebut berguguran satu demi satu. pada 27 Juni 1596, rombongan armada Cornelis de Houtman tiba di pulau Banten. Dilansir dari total, ada sekitar 249 orang yang selamat sampai di tujuan. Para saudagar asing ini, awalnya diterima dengan baik oleh otoritas setempat. Namun sayang, karena perangai buruk seperti keluar masuk kota seenaknya, banyak dari mereka yang ditangkap oleh petugas keamanan kesultanan Banten. Sukses temukan Indonesia meski harus terusir keluar Akibatnya pun sungguh fatal. Para pedagang asing asal Belanda, termasuk Frederick de Houtman yang merupakan kakak Cornelis, dijebloskan ke dalam penjara. Alhasil, dirinya pun harus mengeluarkan denda berupa uang untuk membebaskan sang kakak. Tingkah polah mereka pun harus dibayar mahal pada saat itu. Dilansir dari Cornelis beserta rombongan dagang Belanda lainnya, terpaksa digiring keluar dan diusir dari tanah Banten. Meski tak berhasil menemukan rempah-rempah yang dicari, Cornelis de Houtman berhasil menemukan jalur pelayaran menuju ke Indonesia. Dirinyalah yang nantinya membuka jalan bagi pelaut-pelaut Belanda lain untuk datang kembali ke tanah Nusantara. Bukan sebagai pedagang, melainkan berubah menjadi penjajah yang kelak mendirikan kolonialisme di Indonesia selama ratusan tahun lamanya. Tak heran jika Indonesia dijajah Belanda di kemudian hari. Selain tertarik dengan potensi rempah-rempahnya, kolonialis Eropa tersebut hendak melebarkan bisnis pedagangannya lebih luas. Bahkan hingga saat ini pun, Indonesia masih diincar oleh penjajah asing secara halus yang mengincar SDA dan sumber lainnya.