Hasibu qobla an tuhasabu," artinya hitunglah diri kalian sebelum datang hari perhitungan. Dalam pandangan Hasan Al-Bashri muhasabah akan meringankan hisab di hari akhir. Sebab Allah tidak pernah melewatkan satu perbuatan pun melainkan telah tercatat di sisi-Nya.
Oleh Ummu Faiha Hasna (Member Pena Muslimah Cilacap) Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengirimkan surat resmi kepada kepala desa, pendamping desa dan warga desa untuk menggelar doa bersama. Dalam surat resmi tersebut, Halim mengimbau agar seluruh pihak melakukan doa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Adapun
Hasibuanfusakum qobla an tuhasabu, koreksi diri sendiri sebelum kamu mengoreksi orang lain di dalam Agama Islam bila kita melihat sesuatu dilihat dari banyaknya manfaat (kebaikan) atau mudhorot (kejelekan) sesuatu atau banyaknya perbuatan yang baik dan yang buruk yang dilakukan seseorang. Kalau dilihat lebih banyak manfaatnya maka perbuatan
ImamTurmudzi meriwayatkan ungkapan Umar bin Khattab: Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu. "Hisablah (evaluasilah) diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk hari aradh akbar (Yaumul Hisab). astaghfirrullohal'adzim. saya hanya diri yang lemah. goresan tulisan ini semoga bisa bermanfaat. aamiin
Hasibuanfusakum qobla an tuhasabu. Sebelum saya akhiri, Yuk kita bermuhasabah diri dulu sebelum nantinya kita di hisab oleh Sang Kholiq. Di poin manakah kita ikut : Datang Awal Pulang Akhir; Datang Awal Pulang Awal; Datang Akhir Pulang Akhir; Datang Akhir Pulang Awal.
Lembutkanlahhati2 kami,supaya kami mudah menerima segala mehnah dan tribulasi kehidupan.Berkatilah umur kami,dorongilah ia agar sentiasa teguh dan tetap berjalan diatas jalanMu yang benar.Tingkatkan iman kami serta suburkan ia dgn tingkata n2 amalan2 yang ikhlas.Jauhkan kami dari penyakit yg akan menyia2kan amalan kami,iaitu hasad dengki dan iri hati sesama kami.Ingatkan kami andai kami
Bismillah حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا -غلاف أبيض طبعة دار المصطفى Hasibu Anfusakum Qobla An Tuhasabu Penulis: Dr. Musthofa Bugho Sampul: Softcover Warna Kertas: Putih Jumlah Halaman: 24 Halaman Penerbit: Darul Musthofa. Layanan Pelanggan. Bantuan;
Umarbin Khattab ra, seorang sahabat yang dikenal sebagai Amirul Mukminin pernah mengingatkan umat Islam dengan perkataannya yang sangat populer, "Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu." Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab.
KitabHASIBU QOBLA AN TUHASABU Makna PETUK TERLENGKAP Lainnya di toko ini Lihat Semua Kitab AHADITSUN NIKAH Makna PETUK TERLENGKAP Rp 61.000 Kab. Tulungagung Umar Ardhani Kitab TAUBATAN NASHUHA Makna PETUK TERLENGKAP Rp 61.000 Kab. Tulungagung Umar Ardhani Kitab TAREKH TASYRE Makna PETUK Terbaru Terlengkap Rp 116.000 Kab. Tulungagung Umar Ardhani
Umarbin Khattab pernah mengingatkan dengan perkataannya yang sangat populer, hasibu anfusakum qobla an tuhasabu (hisablah dirimu sebelum kamu dihisab). Dengan demikian, momentum pergantian waktu mestinya dijadikan sebagai sarana untuk muhasabah atas berbagai amal yang telah dilakukan sebagai upaya perbaikan menjalani sisa kehidupan. Wallahu a
wjYDr. Home Arsip Syiar Selasa, 29 Mei 2018 - 1330 WIBloading... A A A Sahabat Umar RA mengingatkan kita, Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu. “Hisablah evaluasilah diri kalian sebelum kalian dihisab. Ramadhan ini merupakan bulan kebajikan. Setiap mukmin diajak untuk berbuat baik kapan saja. Secara khusus, Rasullah SAW menjadi lebih baik lagi di bulan Ramadhan, karena ini adalah bulan kebajikan dalam segala hal. Seorang mukmin yang sadar akan berusaha terus menerus meningkatkan amal kebajikan di bulan Ramadhan.gar ramadhan Video Terkini More 21 jam yang lalu 23 jam yang lalu 23 jam yang lalu 1 hari yang lalu 2 hari yang lalu 2 hari yang lalu Artikel Terkini More 29 menit yang lalu 37 menit yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu
Bienvenue sur Ixassida Nous esperons que vous apprecierez votre visite sur notre site dedie aux Ecrits de Cheikh Ahmadou Bamba, le serviteur du Prophete. PSL Pour profiter de l'ensemble des functionalites de ce site veuillez creer un compte et vous connecter. Ajouter des xassidas a vos favoiris, creer un playlist de vos xassidas preferes, contacter les autres membres de ce site, contribuer dans les traductions, etc. Contactez nous Si vous avez un audio/"dadj" que vous voulez ajouter a un xassida, veuiller nous envoyer l'audio ou le lien par email. Le but de ce site est de faciliter le "dourouss" des Xassidas, de lire et de comprendre la signification des Ecrits dans votre langue maternelle. De rechercher les xassidas par mot cles, de retrouver vos "dadj" preferes, et de partager les vers sur les reseaux sociaux avec vos amis [email protected]
Orang paling kuat dalam pandangan Rasulullah bukan orang yang tubuhnya besar, badannya kekar, dan ototnya kuat. Kuat atau tidaknya seorang tidak diukur dari fisik, tapi sejauh mana dia mampu menggunakan akal dan pikirannya, serta mengendalikan hawa nafsunya. Rasulullah bersabdaالْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا، وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِArtinya “Dari Syaddad bin Aus, dari Rasulullah -sallallahu alaihi wasallam- beliau bersabda “Orang yang pandai kuat adalah yang mengevaluasi dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah.” HR Al-TirmidziAl-Kayyis orang yang kuat diartikan juga sebagai dia yang menggunakan akalnya. Man dana nafsahu dia yang mampu mengatur dirinya adalah dia yang menghisab mempertimbangkan apa yang telah dan akan dilakukan dirinya di dunia sebelum nanti dihisab di hari kiamat. Perilaku ini biasa dikenal dalam tradisi Islam sebagai Muhasabah. Begitu Imam at-Tirmidzi memaknai hadis yang juga oleh beliau nasihat dari Sayyidina Umar bin al-Khattab, “Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu”, “Hisablah introspeksi dirimu sebelum engkau dihisab diinterogasi oleh malaikat Allah nanti di hari kiamat.”Perilaku semacam ini juga biasa disebut “tafakkur” oleh Syaikh Abdul Qadir al-Jailani. Tafakkur ini biasanya dilakukan setiap hari sebelum tidur malam. Ada tiga macam tafakkur bagi beliauPertama, mengingat apa yang telah dilakukan sehari ini. Misalnya, pagi tadi aku makan. Tafakkur semacam ini beliau nilai sama dengan ibadah selama sepuluh mempertimbangkan apakah yang telah dilakukan adalah hal baik atau sebaliknya. Siang tadi aku makan untuk menjaga kesehatan badan, amanat dari Allah. Berarti itu adalah perilaku yang baik. Tapi aku berlebihan, mengambil nasi terlalu banyak akhirnya tak mampu aku habiskan, terbuang dan mubazzir. Itu bukanlah perbuatan yang baik. Besok jangan begitu lagi lah. Ambil nasi secukupnya. Tafakkur semacam ini dinilai sama dengan ibadah selama seratus mengambil hikmah dari apa yang dilakukan dan dari setiap sesuatu. Karena mengambil nasi berlebihan, aku tahu rasanya enak padahal di luar sana masih banyak orang yang kekurangan makanan. Cobalah nanti sekali-kali aku bersedekah kepada mereka yang membutuhkan. Hikmah bisa didapatkan dari mana saja, tak harus dari hal baik. Dari hal yang tak baik pun bisa didapatkan hikmahnya. Tafakkur semacam ini senilai dengan ibadah selama seribu menjelaskan jenis-jenis tafakkur di atas, Dr. Fahruddin Faiz mengingatkan bahwa dalam memahaminya jangan menghitung secara matematis. Korupsi seratus juta itu dosa. Sedekah dengan ikhlas satu juta, pahalanya dilipatgandakan tujuh ratus kali lipat, jadinya tujuh ratus juta. Maka pahalaku masih lebih banyak daripada dosaku. Bukan seperti itu cara berpikirnya. Oleh karena itu gunakan akal sehat dan hati yang jernih, karena orang paling kuat menurut Rasulullah adalah orang yang mampu mengendalikan akal pikiran dan hawa nafsunya.[One Day One Hadis program dari Pesantren Ilmu Hadis Darus-Sunnah yang didirikan Almarhum Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Ya’qub, MA. Pesantren Darus-Sunnah saat ini dalam tahap pengembangan dan pembangunan, bagi yang mau berdonasi silahkan klik link ini]